Selasa, 21 Maret 2017

Review Jurnal No 3 (Akuntansi Komparatif Eropa)

Nama Jurnal
Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Volume / Halaman
Vol. 8 No.1 / 21
Nama Penulis
Ali Martin dan Sugiarto Pramono
Judul Jurnal
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI REGIONAL : Studi Perbandingan Uni Eropa dan ASEAN
Tanggal Jurnal
Januari 2011
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua organisasi regional (Uni Eropa – ASEAN).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa informasi-informasi kajian pustaka
Variabel Penelitian
V1 : Intensitas Perang di
Eropa dan Asia Tenggara 
V2 : Derajat Keterikatan
(Kohesifitas) Anggota
V3 : Derajat Efektifitas
Institusinya
V4 : Tingkat Kerjasama
Organisasi
Hasil Penelitian
V1:
Membandingkan sejarah perang di kedua region, Eropa dan Asia Tenggara, jelas berbeda. Kendati perang juga terjadi di Asia Tenggara dengan intensitas yang tidak kecil, perang di Eropa jauh lebih mematikan
di lihat dari sisi negara yang terlibat, cakupan area dan kerugian baik korban meninggal maupun materi.

Intensitas perang di Asia Tenggara mereda setelah Prancis dan Inggris mendarat ke Asia Tenggara, namun setelah perang Vietnam usai (1975) Vietnam kembali meneruskan invasinya ke Kamboja. Kalau perang
Vietnam (1975) merupakan wujud perpanjangan kepentingan Amerika
dan Uni Soviet maka invasi Vietnam ke Kamboja muncul dari sifat  agresifitas Vietnam.
(Disadur dari Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia Tenggara: teropong Terhadap Dinamika, Realitas dan Masa Depan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal 9)

Sementara  di sisi lain, Eropa merupakan kawasan yang ”kenyang” dengan perang. Dua perang dunia di abad dua puluh yang memiliki efek
global berporos di Eropa. Dengan melibatkan Inggris, US, AS, Cina, Jerman, Itali, Jepang serta memporak porandakan tidak hanya Eropa namun juga Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediteriana serta Afrika  perang ini memakan korban hingga sedikitnya 50 juta jiwa.
(Mochtar Mso’ed, Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisa dan Teorisasi, Pusat antar Universitas, Studi Sosial Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 1989, hal 175)

V2 :
Karakteristik unik yang dimiliki organisasi regional UE,
yaitu memiliki kebiasaan mengikat anggotanya dengan perjanjian (Treaty). The Treaty of Maastrich (1992), misalnya, yang menghasilkan Uni Eropa, merupakan perjanjian yang mengikat anggotanya dengan
sebuah perjanjian (Treaty) yang kuat, sebagaimana halnya
traktat-traktat lain seperti Traktat roma, Maastricht, Amsterdam dan Niece.  Namun tidak dengan ASEAN, kesepakatankesepakatan ASEAN tidak memiliki daya kohesifitas yang kuat, karena masih bersifat assosiasi (kerjasama multilateral)—berbeda dengan Uni Eropa yang supranasional—sehingga sebagai konsekuensinya, pertemuan
pertemuan ASEAN tidak mampu menghasilkan lembaga-lembaga yang
terlegitimasi dengan kuat seperti CPSF-nya Uni Eropa. Selain itu dalam
proses perundingan dan pengambilan keputusan di forum ASEAN juga
berkecenderungan melakukan konsensus terkesan menghindari
voting. Dikutip dari  pendapat Donald Emmerson
(Direktur Forum Asia Tenggara di
Pusat Riset Asia Pasifik Shorenstein di Stanford), Ia mengatakan:
“Perbedaan ASEAN dan Uni Eropa terletak pada proses perundingan, selama ini ASEAN umumnya diskusi dengan cara perundingan tak pernah voting, karena jika dilakukan voting ada pihak yang kalah, terkadang perundingan berakhir tanpa hasil bahkan terkadang keputusan yang diambil justru berasal dari pendapat minoritas, ini berarti kepiawean retorika sangat diperitungkan”.
(Dikutip dari tulisan John Feffer)

v3 :
Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kuatnya integrasi
Uni Eropa adalah tingkat prosentase eksport intra Uni Eropa terhadap total eksport organisasi regional itu. Uni Eropa memiliki angka 67,3%  di tahun 2005 sementara di tahun yang sama ASEAN hanya 22,1%.
(CPF. Luhulima, Masyarakat Asia Tenggara menuju  Komunts ASEAN 2015 P2P-LIPI& Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008, hal 122)

V4 :
Uni Eropa dapat dikategorikan pada organisasi supranasional, ini artinya Uni Eropa memiliki institusi pemegang otoritas. Bentuknya menyerupai negara, memiliki ekskutif (Komisi Eropa) dan legislatif (Dewan Uni Eropa)
sementara di sisi lain ASEAN masih berada pada tingkat kerjasama antar negara (Interstate cooperation) dan tidak memiliki institusi pemegang
otoritas yang berwenang untuk membuat kebijakan
(Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia Tenggara: teropong Terhadap Dinamika, Realitas dan Masa Depan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal 196-224)
Kesimpulan Penelitian
Hasil perbandingan studi didapat bahwa dari segi ke 4 variabel yang diteliti Uni Eropa memegang integrasi regional lebih baik daripada ASEAN
Pendapat Mengenai Jurnal
Dari sisi jurnal yang disajikan, pembaca masih kebingungan dalam menelaah bagian-bagian yang penting seperti, metode, tujuan penulisan, kesimpulan, masih tidak tersusun dan tidak terlalu jelas sehingga menyulitkan pembaca dalam membaca dan menelaah jurnal.

Referensi :



1 komentar:

  1. Casino No Deposit Bonus Codes 2022 | CasinoDoc
    The 계룡 출장마사지 best casino bonus codes 2022. Casino 전라북도 출장안마 No Deposit Bonus 안성 출장안마 Codes for Slots, Blackjack, Roulette and Video Poker. Find 원주 출장마사지 the Best 군산 출장안마 No Deposit Free

    BalasHapus