|
Nama
Jurnal
|
Jurnal
Ilmu Politik Hubungan Internasional
|
|
Volume /
Halaman
|
Vol. 8
No.1 / 21
|
|
Nama
Penulis
|
Ali
Martin dan Sugiarto Pramono
|
|
Judul
Jurnal
|
FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG INTEGRASI REGIONAL : Studi Perbandingan Uni Eropa dan ASEAN
|
|
Tanggal
Jurnal
|
Januari
2011
|
|
Tujuan
Penelitian
|
Penelitian
ini bertujuan untuk membandingkan kedua organisasi regional (Uni Eropa –
ASEAN).
|
|
Metode
Penelitian
|
Penelitian
ini menggunakan data sekunder berupa informasi-informasi kajian pustaka
|
|
Variabel
Penelitian
|
V1 :
Intensitas Perang di
Eropa dan
Asia Tenggara
V2 :
Derajat Keterikatan
(Kohesifitas)
Anggota
V3 :
Derajat Efektifitas
Institusinya
V4 :
Tingkat Kerjasama
Organisasi
|
|
Hasil
Penelitian
|
V1:
Membandingkan
sejarah perang di kedua region, Eropa dan Asia Tenggara, jelas berbeda.
Kendati perang juga terjadi di Asia Tenggara dengan intensitas yang tidak
kecil, perang di Eropa jauh lebih mematikan
di lihat
dari sisi negara yang terlibat, cakupan area dan kerugian baik korban
meninggal maupun materi.
Intensitas
perang di Asia Tenggara mereda setelah Prancis dan Inggris mendarat ke Asia
Tenggara, namun setelah perang Vietnam usai (1975) Vietnam kembali meneruskan
invasinya ke Kamboja. Kalau perang
Vietnam
(1975) merupakan wujud perpanjangan kepentingan Amerika
dan Uni
Soviet maka invasi Vietnam ke Kamboja muncul dari sifat agresifitas Vietnam.
(Disadur dari Bambang Cipto, Hubungan Internasional
di Asia Tenggara: teropong Terhadap Dinamika, Realitas dan Masa Depan,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal 9)
Sementara di sisi lain, Eropa merupakan kawasan yang
”kenyang” dengan perang. Dua perang dunia di abad dua puluh yang memiliki
efek
global
berporos di Eropa. Dengan melibatkan Inggris, US, AS, Cina, Jerman, Itali,
Jepang serta memporak porandakan tidak hanya Eropa namun juga Asia Tenggara,
Timur Tengah, Mediteriana serta Afrika
perang ini memakan korban hingga sedikitnya 50 juta jiwa.
(Mochtar Mso’ed, Studi Hubungan
Internasional: Tingkat Analisa dan Teorisasi, Pusat antar Universitas, Studi
Sosial Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 1989, hal 175)
V2 :
Karakteristik
unik yang dimiliki organisasi regional UE,
yaitu
memiliki kebiasaan mengikat anggotanya dengan perjanjian (Treaty). The Treaty
of Maastrich (1992), misalnya, yang menghasilkan Uni Eropa, merupakan
perjanjian yang mengikat anggotanya dengan
sebuah
perjanjian (Treaty) yang kuat, sebagaimana halnya
traktat-traktat
lain seperti Traktat roma, Maastricht, Amsterdam dan Niece. Namun tidak dengan ASEAN,
kesepakatankesepakatan ASEAN tidak memiliki daya kohesifitas yang kuat,
karena masih bersifat assosiasi (kerjasama multilateral)—berbeda dengan Uni
Eropa yang supranasional—sehingga sebagai konsekuensinya, pertemuan
pertemuan
ASEAN tidak mampu menghasilkan lembaga-lembaga yang
terlegitimasi
dengan kuat seperti CPSF-nya Uni Eropa. Selain itu dalam
proses
perundingan dan pengambilan keputusan di forum ASEAN juga
berkecenderungan
melakukan konsensus terkesan menghindari
voting.
Dikutip dari pendapat Donald Emmerson
(Direktur
Forum Asia Tenggara di
Pusat
Riset Asia Pasifik Shorenstein di Stanford), Ia mengatakan:
“Perbedaan
ASEAN dan Uni Eropa terletak pada proses perundingan, selama ini ASEAN
umumnya diskusi dengan cara perundingan tak pernah voting, karena jika
dilakukan voting ada pihak yang kalah, terkadang perundingan berakhir tanpa
hasil bahkan terkadang keputusan yang diambil justru berasal dari pendapat
minoritas, ini berarti kepiawean retorika sangat diperitungkan”.
(Dikutip dari tulisan John Feffer)
v3 :
Salah
satu indikator untuk mengetahui derajat kuatnya integrasi
Uni Eropa
adalah tingkat prosentase eksport intra Uni Eropa terhadap total eksport
organisasi regional itu. Uni Eropa memiliki angka 67,3% di tahun 2005 sementara di tahun yang sama
ASEAN hanya 22,1%.
(CPF. Luhulima, Masyarakat Asia Tenggara
menuju Komunts ASEAN 2015
P2P-LIPI& Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008, hal 122)
V4 :
Uni Eropa
dapat dikategorikan pada organisasi supranasional, ini artinya Uni Eropa
memiliki institusi pemegang otoritas. Bentuknya menyerupai negara, memiliki
ekskutif (Komisi Eropa) dan legislatif (Dewan Uni Eropa)
sementara
di sisi lain ASEAN masih berada pada tingkat kerjasama antar negara
(Interstate cooperation) dan tidak memiliki institusi pemegang
otoritas
yang berwenang untuk membuat kebijakan
(Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia
Tenggara: teropong Terhadap Dinamika, Realitas dan Masa Depan, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal 196-224)
|
|
Kesimpulan
Penelitian
|
Hasil
perbandingan studi didapat bahwa dari segi ke 4 variabel yang diteliti Uni
Eropa memegang integrasi regional lebih baik daripada ASEAN
|
|
Pendapat
Mengenai Jurnal
|
Dari sisi
jurnal yang disajikan, pembaca masih kebingungan dalam menelaah bagian-bagian
yang penting seperti, metode, tujuan penulisan, kesimpulan, masih tidak
tersusun dan tidak terlalu jelas sehingga menyulitkan pembaca dalam membaca
dan menelaah jurnal.
|
Referensi :
Casino No Deposit Bonus Codes 2022 | CasinoDoc
BalasHapusThe 계룡 출장마사지 best casino bonus codes 2022. Casino 전라북도 출장안마 No Deposit Bonus 안성 출장안마 Codes for Slots, Blackjack, Roulette and Video Poker. Find 원주 출장마사지 the Best 군산 출장안마 No Deposit Free