Krisis "Masih" Menjadi
Hantu
Tahun
2015 yang umurnya tinggal tiga bulan lagi, masih banyak menyisakan pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan. Berbagai hal telah terjadi dalam pangung bangsa
ini. Persoalan kondisi perekonomian bangsa menyita perhatian banyak pihak.
Dilaporkan oleh berbagai kajian ekonomi, bahwa tahun 2016 mendatang
perekonomian kita masih akan mengalami situasi yang berat, kondisi tersebut
dipicu oleh situasi krisis moneter global di kawasan eropa, Asia dan Amerika
Serikat dan ditambah lagi kondisi dalam negeri masih tidak menentu dengan
berbagai kasus korupsi, penegakan hukum, gejolak tuntutan buruh atas upah
layak, dan belum lagi konflik yang melanda bangsa ini tidak ada habis-habisnya.
Kondisi dan situasi nasional yang tidak menentu tersebut menurunkan tingkat
kepercayaan investor dalam menanamkan modal dalam negeri.
Berdasarkan
laporan triwulan world bank mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian pada
tahun 2015 secara makro masih mengalami tekanan yang berarti. Dimana dampak
dari kondisi krisis global yang melanda sebagaian negara di eropa, dan juga
proses normalisasi yang secara bertahap Amerika serikat yang menerapkan
kebijakan aliran dana investasi dan pendanaan hutang dan investasi. Paket-paket
kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah saat ini masih
menghadapi pilihan yang sulit antara tujuan meredam laju inflasi, mendorong
pertumbuhan, dan menyesuaikan defisit neraca berjalan ke lingkungan pendanaan
lebih ketat. Kebijakan ini menghadapi tantangan dalam menyesuaikan suku bunga
dan kurs nilai tukar untuk memberikan perlindungan terhadap peningkatan tekanan
inflasi dengan meningkatya tekanan biaya. Kondisi sebagaimana disampaikan world
bank diatas merupakan ujian dari seberapa mampu pemerintahan SBY dalam
menyelamatkan ekonomi nasional dengan tidak mengabaikan kesejahteraan rakyat.
Kesejahteraan
Rakyat Saat Ini Lebih Penting
Dilema
kebijakan ekonomi pemerintah saat ini menghadapi masalah yang serius. Pertama
perekonomian indonesia masih sangat rentan dengan pengaruh kondisi eksternal
dan volatilitas pasar financial dan komoditas global. Kedua, pencapaian
kemajuan ekonomi ternyata tidak merata baik antara daerah maupun kelompok
sosial ekonomi. Berbagai paket kebijakan ekonomi makro yang diterapkan
pemerintah sejatinya memiliki kepentingan jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Harus disadari bahwa jumlah penduduk yang besar yang terdiri dari
berbagai latar belakang ekonomi, dan berbagai masalah yang membelit memerlukan
perhatian secara khusus oleh pemerintah. Dibanyak daerah kondisi infrastruktur
sangat memprihatinkan, fasilitas pendidikan, fasilitas jalan umum, perumahan
rakyat. lewat program-program yang diterapkan oleh pemerintah sampai saat ini
belum begitu terasa hasil yang secara signifikan, justru paket-paket kebijakan
kesejahteraan rakyat banyak yang menjadi ajang sapi perahan korupsi oleh para
oknum pejabat pemerintah dan oknum pejabat dari unsur politisi.
Meskipun
menurut catatan yang di release oleh badan pusat statistik menunjukkan tren
prosentase penurunan angka kemiskinan, namun hal ini bukan lantas menjadikan
ukuran keberhasilan pemerintah dalam mengatasi kondisi kemiskinan masyarakat.
Hal terpenting yang saat ini harus segera dilakukan oleh pemerintah adalah
membuka kran seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menumbuhkan semangat
berwira usaha. Dengan kran kesempatan dan peluang usaha yang diberikan kepada
masyarakat, akan mendorong sektor pemenuhan kebutuhan lokal, dan jika
dimungkinkan untuk memasok kebutuhan industri. Saat ini terkesan masyarakat
berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan usaha serta upaya bertahan dalam
membendung persaingan usaha, seakan-akan pemerintah menutup mata dengan
membanjirkan produk-produk import yang sejatinya mengkebiri potensi usaha lokal
dalam negeri. Susahnya memperoleh kredit usaha dengan suku bunga yang tinggi
dan keharusan dalam menyertakan jaminan tetap dalam proses perolehan kredit
usaha tentunya menghambat sektor-sektor industri kecil yang sebenarnya
berpotensi untuk berkembang. Dalam skala mikro seperti ini pemerintah seperti
kehilangan radar, namun disisi lain kepentingan pemerintah berdarah-darah dalam
menjaring investor kelas kakap untuk berinvestasi didalam negeri tentunya
dengan insentif-insentif kemudahan yang diberikan. Lantas kalau sudah begini
dimana pemerintah mengambil posisi?
Dalam
menghadapi situasi yang sedemikian kompleks terhadap masyarakat yang beragam
kepentingan pemerintah harus memiliki skala prioritas penyelesaian
permasalahan. Pemerintah harus memiliki sensifitas terhadap kondisi
perekonomian. Fokus pembenahan struktur ekonomi yang berpihak kepada rakyat
harus didahulukan, paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah harus di
prioritaskan untuk membenahi sektor wirausaha ekonomi kecil dan menengah.
Analisis Artikel
Paragraf 1
Tahun 2015 yang umurnya tinggal tiga
bulan lagi, masih banyak menyisakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Berbagai hal telah terjadi dalam pangung bangsa ini.
Persoalan kondisi perekonomian bangsa menyita perhatian banyak pihak.
Dilaporkan oleh berbagai kajian ekonomi, bahwa tahun 2016 mendatang
perekonomian kita masih akan mengalami situasi yang berat, kondisi tersebut
dipicu oleh situasi krisis moneter global di kawasan eropa, Asia dan Amerika
Serikat dan ditambah lagi kondisi dalam negeri masih tidak menentu dengan
berbagai kasus korupsi, penegakan hukum, gejolak tuntutan buruh atas upah
layak, dan belum lagi konflik yang melanda bangsa ini tidak ada habis-habisnya.
Kondisi dan situasi nasional yang tidak menentu tersebut menurunkan tingkat
kepercayaan investor dalam menanamkan modal dalam negeri.
Kalimat ini merupakan kalimat
paragraf Deduktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat umum yang berada di
awal paragraf.
- PU : Tahun 2015 masih banyak menyisakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
- PK : Ditambah lagi kondisi dalam negeri masih tidak menentu dengan berbagai kasus korupsi, penegakan hukum, gejolak tuntutan buruh atas upah layak, dan belum lagi konflik yang melanda bangsa ini tidak ada habis-habisnya.
- K : Tahun 2015 masih banyak menyisakan berbagai kasus korupsi, penegakan hukum, gejolak tuntutan buruh atas upah layak, dan belum lagi konflik yang melanda bangsa ini tidak ada habis-habisnya.
- Entimen : Tahun 2015 masih banyak menyisakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ditambah lagi kondisi dalam negeri masih tidak menentu dengan berbagai kasus korupsi, penegakan hukum, gejolak tuntutan buruh atas upah layak, dan belum lagi konflik yang melanda bangsa ini tidak ada habis-habisnya.
Paragraf
2
Berdasarkan
laporan triwulan world bank mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian pada
tahun 2015 secara makro masih mengalami tekanan yang berarti. Dimana dampak
dari kondisi krisis global yang melanda sebagaian negara di eropa, dan juga
proses normalisasi yang secara bertahap Amerika serikat yang menerapkan
kebijakan aliran dana investasi dan pendanaan hutang dan investasi. Paket-paket
kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah saat ini masih
menghadapi pilihan yang sulit antara tujuan meredam laju inflasi, mendorong
pertumbuhan, dan menyesuaikan defisit neraca berjalan ke lingkungan pendanaan
lebih ketat. Kebijakan ini menghadapi tantangan dalam menyesuaikan suku bunga
dan kurs nilai tukar untuk memberikan perlindungan terhadap peningkatan tekanan
inflasi dengan meningkatya tekanan biaya. Kondisi sebagaimana disampaikan world bank diatas
merupakan ujian dari seberapa mampu pemerintahan SBY dalam menyelamatkan
ekonomi nasional dengan tidak mengabaikan kesejahteraan rakyat.
Kalimat ini termasuk kedalam
Paragraf Induktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat umum berada diakhir
paragraf.
- Kondisi krisis global yang melanda sebagaian negara di eropa, dan juga proses normalisasi yang secara bertahap Amerika serikat yang menerapkan kebijakan aliran dana investasi dan pendanaan hutang dan investasi.
- Kondisi sebagaimana disampaikan world bank diatas merupakan ujian dari seberapa mampu pemerintahan SBY dalam menyelamatkan ekonomi nasional dengan tidak mengabaikan kesejahteraan rakyat.
Generalisasi
: Kondisi krisis global merupakan ujian dari seberapa mampu pemerintahan SBY
dalam menyelamatkan ekonomi nasional dengan tidak mengabaikan kesejahteraan
rakyat.
Paragraf
3
Dilema kebijakan ekonomi pemerintah
saat ini menghadapi masalah yang serius.
Pertama perekonomian indonesia masih sangat rentan dengan pengaruh kondisi
eksternal dan volatilitas pasar financial dan komoditas global. Kedua,
pencapaian kemajuan ekonomi ternyata tidak merata baik antara daerah maupun
kelompok sosial ekonomi. Berbagai paket kebijakan ekonomi makro yang diterapkan
pemerintah sejatinya memiliki kepentingan jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Harus disadari bahwa jumlah penduduk yang besar yang terdiri dari
berbagai latar belakang ekonomi, dan berbagai masalah yang membelit memerlukan
perhatian secara khusus oleh pemerintah. Dibanyak daerah kondisi infrastruktur
sangat memprihatinkan, fasilitas pendidikan, fasilitas jalan umum, perumahan
rakyat. lewat program-program yang diterapkan oleh pemerintah sampai saat ini
belum begitu terasa hasil yang secara signifikan, justru paket-paket kebijakan
kesejahteraan rakyat banyak yang menjadi ajang sapi perahan korupsi oleh para
oknum pejabat pemerintah dan oknum pejabat dari unsur politisi.
Kalimat ini merupakan kalimat
paragraf Deduktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat umum yang berada di
awal paragraf.
- PU : Dilema kebijakan ekonomi pemerintah saat ini menghadapi masalah yang serius.
- PK : Pertama perekonomian indonesia masih sangat rentan dengan pengaruh kondisi eksternal dan volatilitas pasar financial dan komoditas global.
- K : Dilema kebijakan ekonomi masih sangat rentan.
- Entimen : Dilema kebijakan ekonomi masih sangat rentan dengan pengaruh kondisi eksternal dan volatilitas pasar financial dan komoditas global.
Paragraf
4
Meskipun menurut catatan yang di
release oleh badan pusat statistik menunjukkan tren prosentase penurunan angka
kemiskinan, namun hal ini bukan lantas menjadikan ukuran keberhasilan
pemerintah dalam mengatasi kondisi kemiskinan masyarakat. Hal terpenting yang saat ini harus segera dilakukan oleh
pemerintah adalah membuka kran seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
menumbuhkan semangat berwira usaha. Dengan kran kesempatan dan peluang usaha
yang diberikan kepada masyarakat, akan mendorong sektor pemenuhan kebutuhan
lokal, dan jika dimungkinkan untuk memasok kebutuhan industri. Saat ini
terkesan masyarakat berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan usaha serta
upaya bertahan dalam membendung persaingan usaha, seakan-akan pemerintah
menutup mata dengan membanjirkan produk-produk import yang sejatinya mengkebiri
potensi usaha lokal dalam negeri. Susahnya memperoleh kredit usaha dengan suku
bunga yang tinggi dan keharusan dalam menyertakan jaminan tetap dalam proses
perolehan kredit usaha tentunya menghambat sektor-sektor industri kecil yang
sebenarnya berpotensi untuk berkembang. Dalam skala mikro seperti ini
pemerintah seperti kehilangan radar, namun disisi lain kepentingan pemerintah
berdarah-darah dalam menjaring investor kelas kakap untuk berinvestasi didalam
negeri tentunya dengan insentif-insentif kemudahan yang diberikan. Lantas kalau
sudah begini dimana pemerintah mengambil posisi?
Kalimat ini merupakan kalimat
paragraf Deduktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat umum yang berada di
awal paragraf.
- PU : Catatan yang di release oleh badan pusat statistik menunjukkan tren prosentase penurunan angka kemiskinan, namun hal ini bukan lantas menjadikan ukuran keberhasilan pemerintah dalam mengatasi kondisi kemiskinan masyarakat.
- PK : Dengan kran kesempatan dan peluang usaha yang diberikan kepada masyarakat, akan mendorong sektor pemenuhan kebutuhan lokal, dan jika dimungkinkan untuk memasok kebutuhan industri.
- K : Catatan yang di release oleh badan pusat statistik menunjukkan adanya kran kesempatan dan peluang usaha
- Entimen : Catatan yang di release oleh badan pusat statistik menunjukkan tren prosentase penurunan angka kemiskinan, dengan kran kesempatan dan peluang usaha yang diberikan kepada masyarakat, akan mendorong sektor pemenuhan kebutuhan lokal, dan jika dimungkinkan untuk memasok kebutuhan industri.
Paragraf
5
Dalam menghadapi situasi yang
sedemikian kompleks terhadap masyarakat yang beragam kepentingan pemerintah
harus memiliki skala prioritas penyelesaian permasalahan. Pemerintah harus memiliki sensifitas terhadap kondisi
perekonomian. Fokus pembenahan struktur ekonomi yang berpihak kepada rakyat
harus didahulukan, paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah harus di
prioritaskan untuk membenahi sektor wirausaha ekonomi kecil dan menengah.
Kalimat ini merupakan kalimat
paragraf Deduktif. Hal ini dapat dibuktikan dengan kalimat umum yang berada di
awal paragraf.
- PU : Dalam menghadapi situasi yang sedemikian kompleks terhadap masyarakat yang beragam kepentingan pemerintah harus memiliki skala prioritas penyelesaian permasalahan.
- PK : Paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah harus di prioritaskan untuk membenahi sektor wirausaha ekonomi kecil dan menengah.
- K : Dalam menghadapi situasi yang sedemikian kompleks kebijakan ekonomi pemerintah harus di prioritaskan.
- Entimen : Dalam menghadapi situasi yang sedemikian kompleks paket-paket kebijakan ekonomi pemerintah harus di prioritaskan untuk membenahi sektor wirausaha ekonomi kecil dan menengah.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar